top of page

Pencatatan Persediaan Barang Lebih Mudah dengan Metode FIFO

Untuk mempermudah pemantauan persediaan barang, Anda perlu melakukan pencatatan stok barang yang masuk maupun keluar. Proses ini memiliki peran yang penting dalam keberlangsungan kegiatan operasionalisasi bisnis. Dengan menggunakan metode FIFO (First In First Out) dan LIFO (Last In First Out), Anda bisa mempermudah pengelolaan catatan barang yang masuk dan keluar melalui sistem yang mudah dan terpadu.

Metode FIFO dan LIFO sering digunakan dalam dunia akuntansi yang berguna untuk mempermudah perusahaan dalam mengelola dan membuat laporan keuangan secara otomatis. Dengan metode ini, Anda bisa mudah memaksimalkan proses produksi tanpa harus repot mencatat persediaan barang secara manual. Sehingga dapat menghemat waktu dan lebih efektif dalam proses operasionalisasi perusahaan.

Dalam artikel ini, kami akan membahas segala sesuatu mengenai metode FIFO untuk Anda. Anda akan mengetahui apa itu FIFO, perbedaan antara FIFO dan LIFO, dan keuntungan menggunakan metode tersebut. Simak artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut.

Pencatatan Persediaan Barang Lebih Mudah dengan Metode FIFO

Key Takeaways:

  • FIFO berfungsi untuk mengetahui biaya penyimpanan guna menjaga persediaan barang dalam kondisi yang baik. Metode ini berarti penjualan stok lama akan didahulukan untuk menjaga kebaruan persediaan.

  • FIFO dan LIFO memiliki perbedaan salah satunya metode manajemen persediaan barang yang digunakan

  • Penggunaan FIFO dapat memudahkan proses operasionalisasi dan menghemat waktu.


Apa Itu Metode FIFO dalam Dunia Bisnis dan Akuntansi?

FIFO atau first in first out merupakan metode yang berarti masuk pertama keluar pertama, metode ini digunakan untuk manajemen persediaan barang dimana barang yang pertama masuk akan dijual lebih dahulu. Dengan metode ini, penentuan HPP (Harga Pokok Persediaan) berdasarkan dari urutan terjadinya. Sehingga biaya yang digunakan sebagai perhitungan adalah produk yang masuk paling awal dalam penyimpanan. Dengan metode FIFO, persediaan akhir akan ditentukan dengan mengambil harga perolehan per unit dari pembelian paling akhir dan bergerak mundur sampai stop persediaan mendapat harga perolehan.

Sebagai contoh, Anda menjalankan bisnis toko kue, kemudian kue yang dijual tentunya yang pertama kali masuk dalam toko. Biaya kue yang terjual pertama kali merupakan perhitungan dari HPP (Harga Pokok Persediaan). Sehingga biaya per unit yang masuk terakhir digunakan sebagai dasar penentu biaya barang yang masih dalam persediaan akhir.

Metode FIFO dapat menjadi solusi perhitungan dan pencatatan persediaan yang dapat dilakukan secara sederhana. Metode ini cocok untuk Anda yang memiliki bisnis dibidang makanan, minuman, hingga obat-obatan.

Metode FIFO memiliki taksiran dalam mengidentifikasi harga pokok per unit, dimana manajemen tidak dapat melakukan pengendalian atas pemilihan unit-unit untuk mempengaruhi pencatatan laba. Tidak hanya itu, metode ini memiliki keunggulan dalam penetapan persediaan dan harga pokok penjualan yang lebih konsisten dan sistematis. Sehingga memungkinkan dilakukan perbandingan yang lebih baik antara perusahaan-perusahaan yang berbeda dalam industri yang sama dalam beberapa tahun.


Perbedaan Metode Persediaan FIFO (First In First Out) dan LIFO (Last In First Out)

Untuk mengetahui metode mana yang cocok untuk bisnis, Anda perlu mengetahui perbedaan antara metode FIFO dan LIFO seperti berikut ini:

1. Metode yang Digunakan

Perbedaan pertama yang bisa Anda ketahui antara FIFO dan LIFO terletak pada manajemen persediaan barang. FIFO memprioritaskan barang pertama yang masuk, akan diletakkan di awal dan dijual terlebih dahulu. Sedangkan LIFO, barang yang terakhir masuk akan diprioritaskan paling depan untuk dijual.

2. Persediaan Barang yang Dijual

Dari persediaan barang yang dijual, LIFO akan menjual barang yang sudah lama atau stok lama. Sistem ini biasa Anda lihat saat menjelang masa cuci gudang atau clearance sale, barang yang dijual rata-rata berasal dari persediaan lama. Sedangkan FIFO, lebih memprioritaskan penjualan dengan persediaan yang baru. Biasanya hal ini dilihat lebih menarik oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan mereka.

3. Harga Pokok Penjualan

HPP atau harga pokok penjualan merupakan biaya yang digunakan untuk membeli barang saat pertama kali. Dalam metode LIFO, harga pokok penjualan adalah harga yang menunjukkan harga pasar saat ini. Sedangkan metode FIFO, persediaan barang yang belum terjual adalah harga pasar pada saat ini.

4. Perhitungan Inventaris

Perbedaan yang keempat yang Anda bisa lihat adalah terkait inventaris. Pada metode FIFO, diperbolehkan untuk menilai inventaris jika berkaitan dengan Kerangka Pelaporan Keuangan Internasional. Sedangkan pada metode LIFO, penilaian inventaris tidak diperbolehkan.

5. Inflasi

Bisnis tidak selamanya berada dalam posisi stabil, akan ada kenaikan harga secara umum dan berlangsung secara terus menerus. Dalam kondisi ini perusahaan memasuki masa inflasi, dalam metode FIFO pajak penghasilan berubah dengan menunjukkan jumlah yang tinggi. Sedangkan pada metode LIFO, pajak penghasilan menjadi jumlah yang minimum.

6. Deflasi

Disaat terjadi deflasi, harga barang secara umum akan mengalami penurunan yang membuat pajak penghasilan dalam metode FIFO berubah menjadi minimum. Sedangkan dalam metode LIFO, pajak penghasilan berubah menjadi jumlah yang tinggi.


Keuntungan Menggunakan FIFO dalam Manajemen Persediaan Barang

Setelah Anda mengetahui perbedaan antara FIFO dan LIFO, berikut akan dijelaskan beberapa keuntungan jika Anda menggunakan metode FIFO yaitu:

1. Mudah Dipahami dan Digunakan

Metode FIFO merupakan solusi dari metode yang mudah dipahami dan digunakan dalam operasional bisnis. Sebab dalam sistem FIFO, barang datang awal akan dijual terlebih dahulu kemudian barang yang datangnya akhir akan dijual setelahnya. FIFO mengikuti alur inventaris barang, barang yang terbaru akan diprioritaskan dan pantas untuk dijual. Hal ini dapat membantu perusahaan dalam memperoleh keuntungan apabila alurnya mengikuti sistem. Barang yang terakhir masuk akan menjadi aset perusahaan untuk dikelola kedepannya. Dalam proses pembukuan, pebisnis dapat menghitung segala sesuatu dengan mudah dan sederhana.

2. Meminimalisir Pelanggaran Hukum

Penerapan metode FIFO dalam bisnis dapat membantu untuk melindungi bisnis Anda dari pelanggaran Hukum. Hal ini dikarenakan metode FIFO menerapkan pembayaran pajak sesuai dengan laba riil yang dihasilkan.

3. Meminimalisir Stok Kadaluarsa

Keuntungan lainnya dalam menggunakan metode FIFO adalah meminimalisir penumpukan persediaan barang kedaluwarsa, hal ini dapat menguntungkan Anda dan menekan risiko kerugian. FIFO merupakan metode yang cocok digunakan untuk bisnis yang produknya memiliki masa kadaluarsa seperti makanan, minuman, dan obat-obatan. Sistem ini dapat menjaga kualitas produk, sebab dapat mengurangi adanya produk yang berdebu atau rusak akibat penyimpanan yang terlalu lama.

4. Menghemat Uang

Dengan menerapkan metode FIFO, Anda dapat menghemat uang dan mengurangi terjadinya pemborosan atas persediaan barang yang perlahan mulai berkurang dan bisa diatasi seutuhnya. Selain itu, dapat menghemat waktu dalam menghitung biaya dari persediaan barang yang akan dijual. Karena biaya tersebut ditemukan pada arus kas awal dari pembelian produk yang dijual terlebih dahulu.


Tujuan Penggunaan FIFO dalam Manajemen Stok Barang

Tujuan Penggunaan FIFO dalam Manajemen Stok Barang

Dalam setiap metode yang digunakan oleh perusahaan pasti memiliki kelebihan, kelemahan, dan bahkan tujuan penggunaannya. Dalam penerapan metode FIFO, memiliki tujuan seperti berikut:

  • Untuk mengantisipasi produk agar tidak tersimpan lama di gudang. Sehingga kualitas produk masih baik dan terhindar dari kerusakan akibat kedaluwarsa.

  • Metode FIFO menggabungkan semua unsur laba saat melakukan proses penjualan. Hal ini penting dilakukan karena terdapat gain dan loss yang timbul dari dampak perubahan harga selama proses FIFO. Diibaratkan tidak ada pemisah antara kerugian dan keuntungan yang timbul akibat perubahan harga dan laba yang dihasilkan keputusan manajerial dalam kegiatan sehari-hari. Kadangkala metode FIFO tidak memberikan peluang pengakuan keuntungan dan kerugian yang tidak direalisasikan, tetapi asumsi ini didasarkan pada proposisi siklus operasi dari kas ke barang dagang dan kembali ke kas lagi. Dengan menggunakan metode ini, kenaikan harga bisa disesuaikan dengan harga terbaru. Sehingga dapat menghasilkan nilai persediaan barang lebih besar dibandingkan dengan harga pokok penjualan atau HPP.

  • Dalam penyajian data persediaan akhir, metode FIFO menggunakan neraca berdasarkan harga yang paling baru. Hal ini diasumsikan akan memberikan gambaran yang dekat dengan harga ganti. Asumsi harga ganti tergantung pada frekuensi perubahan harga dan tingkat perputaran persediaan. Jika persediaan berputar dengan cepat, maka penilaian persediaan akan memperlihatkan harga berjalan kecuali harga yang berubah setelah pembelian paling baru. Dalam metode FIFO, jarang terjadi penilaian persediaan yang identik dengan harga ganti kecuali kondisi tidak lazim.


Manfaat Menggunakan Metode FIFO (First In First Out)

Setelah mengetahui bagaimana keuntungan dan tujuan dari penerapan metode FIFO, Anda bisa mengetahui lebih lanjut manfaat dari penerapan metode FIFO.

1. Diterima dan Digunakan secara Luas

FIFO telah diterima di seluruh dunia, fakta ini tidak dapat disangkal. Sebab kepatuhannya terhadap IFRS membuat FIFO menjadi metode aplikasi yang disukai dan sudah masuk dalam taraf internasional.

2. Logis dan Mudah Dipahami

Penggunaan metode FIFO yang mudah dipahami dan nyaman menjadikan FIFO hampir digunakan di semua organisasi. Dengan siklus yang berjalan dari penjualan terlama hingga terbaru, etode ini bekerja dengan baik untuk sebagian besar bisnis. Tidak hanya itu, analisis arus kas yang sederhana membuat FIFO mudah untuk digunakan.

3. Manipulasi yang Dapat Diabaikan

Metode FIFO mempersulit manipulasi pendapatan yang dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan yang merupakan keuntungan besar.

4. Laba Kotor Lebih Tinggi

Harga pokok penjualan (HPP) mengikuti metode FIFO dimana lebih rendah. Hal ini dapat membuat calon investor terkesan karena menggambarkan pertumbuhan dan keuntungan di masa depan

5. Menyelaraskan Biaya dengan Inflasi

Dengan persediaan terbaru yang disimpan untuk dijual di masa depan, perusahaan dapat mengandalkan peluang potensial untuk mencocokkan biaya dalam inflasi. Saham yang lebih baru kemudian dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi, sejalan dengan waktu inflasi, memberikan perusahaan keunggulan untuk mengatasi inflasi.


Beberapa Kategori yang Masuk dalam Persyaratan Metode FIFO

Untuk menjalankan bisnis, Anda perlu mempertimbangkan segala sesuatunya mulai dari perencanaan persediaan hingga alur perpindahan barang. Berikut beberapa kategori yang masuk dalam persyaratan metode FIFO:

  1. Barang-barang dengan karakteristik yang cepat kadaluarsa

  2. Barang-barang yang karakteristik pengemasannya mudah rusak jika terlalu lama berada dalam gudang.

  3. Barang-barang yang memiliki tren mode.

  4. Memiliki kapasitas gudang yang lebar dan luas supaya pergerakan masuk dan keluar barang menjadi lebih mudah.

Demikianlah penjelasan mengenai metode FIFO dan berbagai manfaat yang bisa didapatkan dalam penerapannya di dunia bisnis. Apabila Anda membutuhkan jasa sewa seperti forklift yang berguna untuk memudahkan pemindahan stok persediaan barang, maka Ashe Forklift menyediakan alat berat yang berkualitas dan dapat Anda gunakan untuk berbagai kepentingan

Kunjungi website resmi kami di sini dan temukan berbagai artikel menarik lainnya hanya di Ashe Forklift blog.



137 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
Post: Blog2_Post
bottom of page