top of page

Kenali 5 Jenis Aliran atau Flow Proses Produksi

Diperbarui: 29 Des 2023

Pernahkah Anda berpikir tentang bagaimana jumlah produk yang begitu besar dipasok ke pasar yang permintaannya berton-ton? Bagaimana proses produksi yang terjadi di balik pembuatan setiap unit barang tersebut?

Jika Anda menjalankan bisnis manufaktur, penting bagi Anda untuk memahami nuansa berbagai proses produksi untuk memutuskan metode mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda. Penting bagi Anda sebagai pelaku bisnis manufaktur untuk mengetahui aliran proses produksi.

Pada artikel kali ini, kami akan membahas seputar aliran proses produksi. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih baik mengenai apa itu flow proses produksi dan jenis-jenis proses produksi.

Kenali 5 Jenis Aliran atau Flow Proses Produksi

Apa Itu Flow Proses Produksi?

Flow proses produksi adalah bagian penting dari segala jenis bisnis. Ini merupakan proses mengubah bahan mentah dan ide menjadi produk dan layanan. Proses produksi adalah metode yang digunakan bisnis untuk membuat produk bagi pelanggannya.

Penting untuk mengembangkan proses produksi yang efisien dan efektif karena proses tersebut sangat mempengaruhi kinerja bisnis. Proses produksi yang tepat memungkinkan bisnis untuk memenuhi permintaan pasar, meminimalkan pemborosan, dan memaksimalkan keuntungan.


Mengapa Flow Proses Produksi Penting Bagi Bisnis?

Menentukan flow proses produksi yang tepat dapat mempengaruhi bisnis Anda secara signifikan. Untuk menentukan proses produksi yang tepat bagi bisnis Anda, Anda dapat mulai dengan mengevaluasi variabel-variabel yang terlibat dalam memproduksi barang atau jasa Anda.

Proses produksi sangat kompleks dan bergantung pada berbagai elemen, termasuk empat faktor produksi berikut.

1. Tanah

Faktor ini mencakup semua sumber daya alam yang tersedia untuk menciptakan pasokan, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan.

2. Tenaga Kerja

Semua pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan yang berkontribusi pada produksi.

3. Modal

Modal bukan merujuk pada uang, melainkan sumber daya seperti pabrik, mesin dan peralatan yang digunakan dalam produksi barang lain.

4. Kewirausahaan

Kewirausahaan merujuk pada individu atau kelompok yang mengambil risiko ekonomi untuk menyatukan tiga faktor produksi lainnya.

Apa pun yang diproduksi oleh bisnis Anda, sangat penting untuk menyelaraskan proses produksi Anda dengan jenis produk yang dihasilkan oleh bisnis Anda, permintaan konsumen, lanskap persaingan, dan anggaran Anda. Dengan menggunakan proses produksi yang tepat, Anda dapat memaksimalkan efisiensi bisnis Anda, yang pada gilirannya akan meningkatkan keuntungan Anda.


Jenis-Jenis Flow Proses Produksi

Secara umum, aliran sistem produksi dibagi menjadi tiga jenis yaitu job shop, flow shop, dan project. Ketiga jenis aliran proses produksi ini kemudian dikembangkan dan dimodifikasi sehingga tercipta batch production dan continuous production.

Jenis-Jenis Flow Proses Produksi

1. Job Shop Production

Jenis aliran proses produksi yang pertama adalah job shop production yang digunakan untuk produk-produk dengan jumlah produksi yang sedikit dengan model atau varian yang banyak. Job shop production adalah jenis operasi yang fleksibel yang memiliki beberapa aktivitas yang dapat dilalui oleh suatu pekerjaan.

Job shop production bertujuan untuk memenuhi kebutuhan khusus pelanggan. Secara umum, proses produksi dengan jenis flow proses produksi ini tidak menggunakan jalur produksi atau production line khusus untuk pengerjaannya.

Ada beberapa ciri-ciri dari proses produksi job shop, antara lain:

  • Volume produksi rendah dengan ragam atau varian produk yang banyak

  • Menggunakan fasilitas dan mesin-mesin general atau umum

  • Tenaga kerja yang sangat terampil dengan kemampuan menerima tantangan pekerjaan untuk keunikan produk yang dikerjakannya

  • Diperlukan perencanaan yang mendetail terhadap setiap kebutuhan dan permintaan

  • Diperlukan persediaan bahan dan peralatan dalam jumlah banyak

Jenis aliran proses produksi yang satu ini umumnya digunakan untuk produk-produk "custom-made" yang harus mengikuti desain unik dan spesifikasi khusus dari pelanggan dengan waktu dan biaya yang ditentukan.

Salah satu contoh produk yang menggunakan aliran produksi ini adalah bisnis percetakan. Percetakan menerima desain poster-poster tertentu dalam jumlah terbatas. Selain itu, pabrik pakaian juga membuat seragam dengan desain dan jumlah yang telah ditentukan sesuai dengan pesanan pelanggan.

2. Flow Shop Production (Mass Production)

Flow shop production atau dikenal juga sebagai mass production merupakan jenis aliran proses produksi massal. Jenis proses produksi massal digunakan untuk produksi yang produknya dirakit atau dibuat dalam jumlah banyak. Dengan metode ini, produksi dilakukan secara terus menerus (continuous) untuk mengantisipasi permintaan di masa depan.

Sistem produksi flow shop menggunakan jalur produksi untuk memproduksi produk-produknya dengan menggunakan standar dan proses yang sama. Oleh karena itu, dalam jenis aliran produksi ini, bentuk dan ukuran produk yang tetap sama dan setiap karyawan berfokus pada produk yang sama.

Semua sumber daya digunakan untuk menghasilkan produk yang sama. Untuk membuat produksi lebih efisien dan efektif, beberapa tugas dapat dilakukan sekaligus untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat.

Flow shop production atau produksi massal memiliki karakteristik sebagai berikut.

  • Produksi menggunakan Standarisasi Produk dan urutan proses produksi

  • Volume produksi yang tinggi dengan siklus produksi yang lebih pendek

  • Diperlukan mesin dan peralatan kerja khusus dengan kapasitas produksi dan tingkat output yang lebih tinggi

  • Perencanaan dan pengendalian produksi lebih mudah dilakukan

  • Penanganan material bisa dilakukan secara otomatis

  • Persediaan bahan dapat lebih cepat untuk dikonversikan menjadi penjualan (sales)

Beberapa contoh produk yang menggunakan aliran produksi flow shop adalah produksi pakaian atau produksi elektronik komersial.

3. Project

Proyek adalah sistem produksi yang diterapkan untuk produksi produk-produk yang agak rumit dan dibatasi oleh waktu penyelesaiannya. Pada proses produksi proyek, fungsi-fungsi pada organisasi, termasuk perencanaan, produksi, pembelian, pemasaran dan desain harus diintegrasikan dengan baik sesuai dengan urutan tahap dan waktu penyelesaian. Hal ini agar proyek yang sedang dikerjakan dapat diselesaikan tepat pada waktunya sesuai dengan biaya produksi yang sudah ditetapkan.

Sistem produksi proyek memiliki urutan-urutan proses operasi untuk menunjang pencapaian target proyek akhir. Dalam sebuah proyek, input dibawa ke lokasi proyek sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, sistem produksi proyek cocok untuk produk unik yang berbeda setiap kali produksi. Jumlah produk yang dihasilkan pada proyek umumnya adalah satu.

Ciri-ciri dari sistem aliran produksi proyek, antara lain:

  • Fleksibilitas tinggi meskipun volume produksi sangat rendah

  • Unit atau produk yang diproduksi tidak berpindah-pindah atau diletakkan di tempat yang tetap

  • Semua sumber daya yang diperlukan akan dibawa ke lokasi unit ketika dibutuhkan

Produksi kapal, pesawat terbang, gedung, dan mesin-mesin besar adalah beberapa contoh produksi yang menggunakan sistem flow proses produksi project.

4. Batch Production

Memiliki metode produksi yang mirip dengan flow produksi job shop, batch production merupakan sistem produksi yang termasuk dalam sistem produksi berulang (repetitive production). Sistem aliran produksi yang satu ini berada di antara sistem produksi job shop dan flow shop. Batch production merupakan proses produksi standar bagi banyak produsen.

Di samping itu, terdapat persamaan metode antara batch production dengan sistem job shop production. Namun, dalam sistem batch production, aliran yang dominan dapat diidentifikasi dan meskipun aktivitas-aktivitasnya sejalan, tetapi terputus satu sama lain. Produk diproduksi dalam batch, misalnya untuk memenuhi pesanan pelanggan tertentu.

Jika dibandingkan dengan dua jenis tersebut, batch production memiliki standarisasi produk yang lebih baik dan volume produksi yang lebih tinggi daripada job shop production, dan volume lebih rendah dan tidak selalu terstandarisasi seperti flow shop production.

Salah satu kerugian dari sistem flow produksi yang ini adalah waktu penyiapan yang dibutuhkan untuk mengubah dari satu produk ke produk lainnya. Tahap atau batch berikutnya harus menunggu hingga batch yang saat ini sedang dikerjakan selesai. Namun dibalik kerugian tersebut, keuntungan dari batch production adalah fleksibilitas dalam bauran produk dapat dicapai.

Berikut adalah beberapa karakteristik batch production.

  • Tempat dan mesin lebih fleksibel yang dapat diatur untuk memproduksi produk dalam bentuk batch dan diubah lagi pengaturannya untuk batch yang berikutnya

  • Waktu produksi dan biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan job shop production

5. Continuous Production

Produksi berkelanjutan atau continuous production adalah metode yang digunakan untuk memproses bahan baku secara terus menerus melalui proses linier. Flow proses produksi yang satu ini dikenal juga sebagai produksi proses secara autopilot.

Continuous production menggunakan fasilitas produksi yang disusun sesuai dengan urutan proses operasi hingga menjadi produk jadi dengan aliran material yang konstan. Production line/jalur produksi pada sistem aliran produksi ini umumnya dialokasikan hanya untuk satu jenis produk saja.

Berikut adalah 5 karakteristik dari continuous production, antara lain:

  • Sistem tidak fleksibel, dimana tempat/pabrik, mesin dan peralatan kerja didedikasikan khusus untuk satu jenis produk

  • Proses operasi berlangsung sesuai urutan yang telah ditentukan

  • Material ditangani secara otomatis (autopilot)

  • Volume produksi tinggi sehingga biaya per unit rendah

  • Rutin dilakukannya perencanaan dan pengendalian

Industri penyulingan minyak dan produk-produk pertambangan lainnya adalah beberapa contoh sistem produksi yang menggunakan aliran proses produksi continuous production.


Akhir Kata

Demikian informasi terkait flow proses produksi. Penting bagi perusahaan manufaktur untuk dapat menentukan jenis proses produksi yang tepat bagi jenis produk-produknya. Ini penting agar perusahaan dapat menghasilkan barang atau jasa secara efisien dan efektif.

Ingin memperoleh informasi penting lainnya seputar manufaktur atau industri lainnya. Kunjungi website kami untuk mengakses artikel-artikel lainnya. Klik di sini!

2.546 tampilan

Postingan Terakhir

Lihat Semua
Post: Blog2_Post
bottom of page