Material handling adalah alat yang digunakan untuk melakukan pergerakan, penyimpanan serta pengendalian terhadap suatu barang, benda atau muatan tertentu. Pada umumnya, material handling digunakan di sektor industri logistik dan juga pembangunan. Penanganan ini memiliki berbagai komponen yang bekerja supaya aktivitas di pabrik atau konstruksi tetap berjalan.
Alur penggunaan material handling biasanya dimulai ketika stok barang di gudang sampai kemudian alat material handling dimanfaatkan untuk memindahkan barang tersebut ke tempat penyimpanan. Kemudian dari tempat penyimpanan, alat material handling membawanya ke tempat persiapan sesuai urutan yang siap untuk didistribusikan.
Prinsip Material Handling
Sebelum akhirnya terjun langsung di bidang penanganan material ada baiknya untuk mengetahui prinsip-prinsipnya. Material handling dilengkapi dengan peraturan yang harus diterapkan agar keselamatan kerja terjaga dan efisiensi kerja tercapai. Mengunakan forklift dengan aman tidak sulit, asal Anda mematuhi 10 prinsip material handling yang harus diketahui, dipahami dan dilakukan:
1. Prinsip perencanaan
Prinsip ini mengharuskan semua operasi material handling harus merupakan hasil dari rencana yang disengaja. Tujuan kinerja, kebutuhan operasi dan spesifikasi fungsional harus didefinisikan sejak awal. Jadi, sebelum mulai bekerja, Anda harus melakukan perencanaan.
2. Prinsip standardisasi
Prinsip standarisasi penanganan material percaya bahwa semua metode, peralatan, kontrol, dan perangkat lunak harus distandarisasi dalam batas pencapaian tujuan kinerja. Ini tidak boleh mengorbankan fleksibilitas, modularitas, atau throughput yang dibutuhkan.
3. Prinsip kerja
Prinsip kerja material handling percaya bahwa pekerjaan penanganan material harus diminimalkan tanpa menghambat produktivitas atau tingkat layanan yang diperlukan untuk operasi.
4. Prinsip ergonomis
Kemampuan manusia dan keterbatasannya harus diakui dan dihormati. Ini harus dipertimbangkan ketika merancang tugas dan peralatan penanganan material untuk memastikan operasi yang aman dan efektif.
5. Prinsip beban satuan
Prinsip material handling ini mensyaratkan semua beban unit harus berukuran tepat. Mereka juga harus dikonfigurasi untuk mencapai materi dan tujuan pada setiap tahap dalam rantai pasokan.
6. Prinsip pemanfaatan ruang
Pemanfaatan Ruang mengharuskan semua ruang yang tersedia digunakan secara efektif dan efisien.
7. Prinsip sistem
Prinsip sistem menyatakan bahwa semua pergerakan material dan kegiatan penyimpanan harus terintegrasi untuk membentuk sistem operasional yang terkoordinasi. Beberapa hal yang harus dicakup dalam prinsip ini yaitu penerimaan, inspeksi, penyimpanan, produksi, perakitan, kemasan, menyatukan, pilihan pesanan, pengiriman, angkutan dan penanganan pengembalian.
8. Prinsip otomatisasi
Jika memungkinkan, semua operasi penanganan material harus dilakukan secara mekanis atau otomatis. Hal ini meningkatkan efisiensi operasional, peningkatan daya tanggap, peningkatan konsistensi, prediktabilitas, dan penurunan biaya operasional dan/atau tenaga kerja manual yang berpotensi tidak aman.
9. Prinsip lingkungan
Prinsip lingkungan penanganan material percaya bahwa semua dampak lingkungan dan konsumsi energi harus dipertimbangkan ketika merancang atau memilih peralatan alternatif dan sistem penanganan material.
10. Prinsip biaya siklus hidup
Terakhir ada prinsip biaya siklus hidup untuk menganalisis.
Kategori Peralatan Material Handling
Material handling memiliki beberapa jenis yang dikategorikan berdasarkan fungsi dan tujuan penggunaannya.
1. Alat penyimpan dan penanganan
Tipe paling sederhana dan mendasar, bahkan beberapa orang tidak menganggapnya sebagai alat berat. Material handling ini adalah rak tempat penyimpanan materi yang digunakan saat proses penerimaan dan pengiriman barang. Tipe ini dirancang untuk memanfaatkan ruang vertikal sehingga gudang dapat menampung lebih banyak barang.
2. Peralatan penanganan material massal
Berdasarkan Thomas Network sebuah platform terbesar yang memproduksi dan memasok berbagai kebutuhan dunia industri mengatakan bahwa material handling penanganan material massal adalah peralatan yang digunakan untuk penyimpanan, pengangkutan, dan pengendalian bahan dalam bentuk curah yang longgar. Jika Anda perlu menangani berbagai jenis material sekaligus maka alat inilah yang bisa digunakan. Contoh alatnya adalah stackers reclaimer, hopper, elevator biji-bijian, bucket elevator, belt conveyor, dump truck dan sebagainya.
3. Truk industrial
Tipe ini merupakan material handling berupa kendaraan atau peralatan yang dapat memindahkan material. Alat ini dapat dioperasikan oleh mesin otomatis dan juga manual dengan seorang operator. Kendaraan Perpaduan Otomatis (AGV) berada di bawah sistem rekayasa dan truk industri. Contoh material handling industrial adalah hand stacker, side-loader, truk pallet, walkie stackers, forklift dan sebagainya.
4. Sistem rekayasa
Jenis peralatan material handling ini melibatkan sistem yang lebih rumit dengan banyak komponen, biasanya digunakan untuk otomatisasi di gudang penyimpanan. Contohnya seperti AGV sebuah ban berjalan atau sistem pengiriman robot dalam berbagai bentuk dan ukuran. Contoh lainnya adalah Sistem Penyimpanan dan Pengambilan Otomatis yang merupakan sistem otomatis dan sering kali menggabungkan AGV sehingga membuat gudang lebih efisien. Kategori peralatan ini adalah yang paling rumit dan mahal, seringkali menggabungkan elemen dari kategori lain ke dalam sistem yang lebih luas dan lebih luas. Sistem ini membutuhkan banyak waktu dan penelitian sebelum melakukan investasi.
Material Handling yang Digunakan di sektor Industri
Contoh material handling yang kerap digunakan di dunia perindustrian Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Lifting Scissors
Alat ini fungsinya mirip dengan tangga yang bisa membawa Anda ke lokasi dengan ketinggian tertentu. Bedanya, lifting scissor ini adalah sebuah alat angkut dengan sistem hidrolik. Alat ini dapat digunakan di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Penggunaannya dioperasikan secara elektrik dan maksimal dinaiki oleh 2 operator.
2. Hand Pallet
Alat ini berfungsi untuk memindahkan muatan yang tingkat ketinggiannya sejajar dan tidak lebih tinggi dari hand pallet. Terbentuk dari 4 roda kecil, dua papan sejajar mirip garpu dan 1 handle untuk dioperasikan secara manual oleh operator. Terkadang hand pallet juga dapat ditemukan di tempat umum seperti supermarket.
3. Hand Stacker
Alat ini merupakan versi upgrade dari hand pallet karena hand stacker dilengkapi dengan sistem hidrolik sehingga dapat digunakan untuk memindah dan mengangkut barang dengan ketinggian level tertentu. Alat ini masih dioperasikan dengan cara manual oleh operator.
4. Forklift
Secara teknologi, forklift adalah material handling equipment paling canggih di antara alat lain yang sudah disebutkan di atas. Forklift dilengkapi dengan mesin, badan dan roda seperti kendaraan sehingga dapat memindahkan barang lebih efisien. Pada umumnya forklift dapat digunakan di area pabrik, pergudangan, pelabuhan, ekspedisi dan sebagainya. Kapasitas forklift ini mencapai 10 ton dan tingginya mampu menjangkau hingga ketinggian 6 meter.
Forklift untuk Material Handling
Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja AS (OSHA) mengatakan sekitar 25% kematian yang diakibatkan dari forklift biasanya terjadi karena forklift yang terbalik. Supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, berikut tips penggunaan forklift untuk material handling:
1. Operator terlatih
Jangan sekali-kali untuk membiarkan forklift milik Anda dikendalikan oleh seseorang yang tidak memiliki pengalaman. Pilihlah operator yang pernah mengikuti pelatihan dan sertifikasi perizinan untuk mengoperasikan peralatan material handling seperti forklift.
2. Inspeksi harian
Pertahankan fungsi dan memaksimalkan keselamatan forklift. Jadi, truk forklift harus diperiksa secara menyeluruh sebelum kendaraan berat tersebut dioperasikan, termasuk melakukan pemeriksaan keselamatan harian yang ditentukan. Masalah harus segera dilaporkan ke supervisor shift dan truk harus dipindahkan dari layanan.
3. Rencanakan sesuai dengan lokasi kerja
Sebelum mengendarai forklift, operator forklift harus memeriksa rute yang direncanakan untuk setiap bahaya atau rintangan. Rintangan seperti landai, rel kereta api, dan elevator harus dinavigasi dengan perlahan dan benar.
4. Pertahankan stabilitas beban
Saat mengemudi di jalan landai, beban harus dijaga lebih tinggi dari badan forklift. Jika kondisi lapangan landai maka beban harus didorong ke depan dan didorong ke bawah secara terbalik.
5. Perhatikan kapasitas
Maksimalkan keselamatan forklift dan operator dengan mengetahui kapasitas muatan seperti yang ditampilkan pada pelat peringkat. Hindari kelebihan kapasitas muatan truk. Counterweight tidak boleh digunakan untuk mencoba meningkatkan kapasitas beban, yang mencakup berat attachment apa pun.
6. Ikuti aturan dan prosedur keselamatan perusahan
Operator harus mengetahui dan mematuhi semua peraturan perusahaan mengenai penanganan material dan keselamatan forklift seperti mendapatkan pelatihan forklift secara teratur, mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat, menjaga sabuk pengaman tetap terpasang selama operasi, mengikuti batas kecepatan dan hanya membawa penumpang saat keranjang pria terpasang.
Demikianlah informasi mengenai material handling. Terdapat beberapa prinsip yang harus dilakukan agar pemakaiannya berjalan dengan baik. Begitu juga dengan forklift sebagai salah satu alat material handling yang penggunaannya tidak bisa sembarangan. Anda juga dapat memanfaatkan jasa sewa forklift, jika belum ingin membelinya.
Comments