top of page

Langkah Penting dalam Menerapkan Keselamatan Kerja Laboratorium

Diperbarui: 7 hari yang lalu

Dengan berbagai risiko yang ada di laboratorium, mulai dari bahan kimia berbahaya hingga peralatan tajam, penerapan langkah-langkah keselamatan kerja di laboratorium yang tepat tidak hanya melindungi kesehatan dan keselamatan individu, tetapi juga memastikan kelancaran dan kualitas penelitian yang dilakukan. Di lingkungan laboratorium, di mana eksperimen dan penelitian sering melibatkan bahan-bahan berbahaya dan prosedur kompleks, keselamatan kerja di laboratorium tentu menjadi prioritas utama. 


keselamatan-kerja-laboratorium

Setiap langkah dalam proses laboratorium, mulai dari penggunaan alat hingga penanganan bahan kimia, harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai prosedur untuk menghindari kecelakaan. Artikel ini akan membahas langkah-langkah penting yang perlu diterapkan untuk memastikan keselamatan di laboratorium, memberikan panduan praktis bagi semua pihak yang terlibat agar dapat bekerja dengan aman dan efisien.

Key Takeaways:

  • Keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk melindungi para peneliti, teknisi, dan staf dari potensi bahaya. 

  • Laboratorium memiliki berbagai risiko seperti bahan zat kimia mudah terbakar, peralatan tajam, risiko kebakaran, dan potensi terpapar radiasi. 


Pentingnya Keselamatan Kerja Laboratorium

Laboratorium seringkali melibatkan bahan kimia berbahaya mudah terbakar, peralatan tajam, dan prosedur lainnya yang memerlukan ketelitian tinggi. Kecelakaan kerja di laboratorium tidak hanya dapat menyebabkan cedera serius tetapi juga dapat berdampak pada kualitas penelitian dan produktivitas. Risiko kecelakaan seperti tumpahan bahan kimia, kebakaran, atau cedera fisik dapat terjadi jika langkah-langkah keselamatan kerja tidak diterapkan dengan benar.

Menerapkan prosedur keselamatan kerja yang tepat tidak hanya melindungi kesehatan dan keselamatan para peneliti dan teknisi, tetapi juga menjaga integritas hasil penelitian dan mencegah kerusakan pada peralatan dan fasilitas laboratorium. Dengan kesadaran dan praktik keselamatan kerja yang baik, risiko tersebut dapat diminimalkan. Sehingga akan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan produktif.


Jenis-Jenis Risiko di Laboratorium

Memahami berbagai jenis risiko ini adalah langkah pertama dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman. Di laboratorium, terdapat berbagai jenis risiko yang perlu diperhatikan untuk menjaga keselamatan kerja di laboratorium, seperti yang dilansir dari laman web PT. Andaru Persada Mandiri, pada 22 April 2023:

Bahan Kimia Berbahaya

  • Zat Korosif yang dapat merusak kulit, mata, dan material lain (misalnya, asam sulfat).

  • Bahan Reaktif yang dapat bereaksi dengan bahan lain, sering kali dengan pembentukan gas atau panas (misalnya, natrium).

  • Toksik berbahaya jika tertelan, menghirup, atau terkena kulit (misalnya, merkuri).

Alat-Alat Tajam

  • Pisau dan kaca lab yang pecah berpotensi menyebabkan luka atau infeksi jika tidak digunakan atau dibuang dengan benar.

Risiko Kebakaran

  • Bahan mudah terbakar jika terkena api atau panas (misalnya, etanol).

  • Peralatan elektrik yang mengalami kegagalan alat listrik dapat menimbulkan kebakaran (misalnya, korsleting pada alat elektrik).


keselamatan-kerja-laboratorium-1

Paparan Radiasi

  • Radiasi ionisasi yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan meningkatkan risiko kanker (misalnya, penggunaan isotop radioaktif).

Tumpahan dan Kontaminasi

  • Tumpahan bahan kimia yang dapat menimbulkan kecelakaan atau kerusakan lingkungan jika tidak diatasi segera.

  • Kontaminasi silang yang dapat mempengaruhi hasil eksperimen dan menimbulkan bahaya kesehatan jika bahan berbahaya tidak diisolasi dengan baik.

Memahami dan mengelola risiko kecelakaan kerja secara efektif adalah kunci untuk menciptakan keselamatan kerja dan lingkungan laboratorium yang aman. Sehingga, melakukan penilaian risiko yang melibatkan identifikasi potensi bahaya di laboratorium dapat meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja. Ini dapat dilakukan dengan melakukan inspeksi rutin, meninjau prosedur kerja, dan meminta umpan balik dari staf laboratorium.


Jenis APD yang Diperlukan di Laboratorium

Di laboratorium, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat sangat penting untuk melindungi diri dari berbagai risiko kecelakaan kerja, seperti:

Kacamata pelindung yang berfungsi untuk melindungi mata dari percikan zat kimia, partikel terbang, dan radiasi UV, dengan desain lensa yang kuat dan bingkai yang menutupi seluruh area sekitar mata. 

Sarung tangan adalah APD krusial yang melindungi tangan dari kontak langsung dengan zat kimia berbahaya, suhu ekstrem, dan risiko mekanis. Jenis sarung tangan termasuk nitril untuk bahan kimia, tahan panas, dan pelindung mekanis.

Jas laboratorium memberikan perlindungan tambahan terhadap pakaian dan kulit dari tumpahan bahan kimia dan kontaminasi biologis, jas dibuat dari bahan yang tahan terhadap bahan kimia dan jas mudah dibersihkan. 


keselamatan-kerja-laboratorium-2

Masker melindungi saluran pernapasan dari uap berbahaya, debu, dan partikel kecil, dengan variasi termasuk masker berfilter untuk bahan kimia dan masker bedah untuk perlindungan biologis.

Pelindung wajah menutupi seluruh wajah untuk melindungi dari percikan bahan kimia atau partikel besar, sering kali dilengkapi visor transparan yang dapat dipasang di atas kacamata pelindung. 

Sepatu pelindung dirancang untuk melindungi kaki dari tumpahan bahan kimia, objek berat, dan risiko tertusuk, dengan sol anti-slip dan bahan tahan terhadap bahan kimia. 


Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium

Prosedur keselamatan kerja di laboratorium mencakup berbagai langkah penting untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan mengurangi risiko kecelakaan kerja. Berikut adalah beberapa prosedur keselamatan kerja di laboratorium yang perlu diterapkan:

Prosedur Evakuasi dan Rencana Darurat

Laboratorium harus memiliki rencana darurat yang jelas dan terlatih secara berkala. Ini mencakup rute evakuasi yang aman, titik kumpul di luar laboratorium, dan prosedur khusus untuk menangani keadaan darurat seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau kecelakaan. Semua anggota laboratorium harus tahu cara melaksanakan rencana evakuasi dan peran mereka dalam situasi darurat.


keselamatan-kerja-laboratorium-3

Penggunaan dan Penyimpanan Bahan Kimia

Bahan kimia harus disimpan dengan hati-hati sesuai dengan kategori risikonya. Misalnya, bahan kimia mudah terbakar harus disimpan di tempat yang jauh dari sumber api, sementara bahan kimia reaktif harus diisolasi dari bahan lain yang bisa bereaksi. Label bahan kimia harus jelas, menampilkan informasi tentang bahaya dan prosedur penanganan yang benar.

Prosedur Pembuangan Limbah Berbahaya

Limbah laboratorium yang berbahaya, seperti bahan kimia, biologis, atau radioaktif, harus dibuang sesuai dengan prosedur yang ditetapkan untuk mencegah pencemaran lingkungan dan risiko kesehatan. Limbah harus dikumpulkan dalam wadah yang sesuai dan ditandai dengan jelas sebelum dikirim untuk pemrosesan atau pembuangan.

Penyimpanan dan Penggunaan Peralatan

Semua peralatan laboratorium harus disimpan dan digunakan dengan benar. Peralatan harus diperiksa secara rutin untuk memastikan keamanannya dan melakukan pemeliharaan jika diperlukan. Prosedur penggunaan peralatan harus mengikuti panduan keselamatan untuk mencegah kecelakaan, seperti menggunakan alat pelindung diri yang sesuai saat menggunakan peralatan berbahaya.

Penanganan Tumpahan dan Kontaminasi

Setiap tumpahan bahan kimia mudah terbakar harus ditangani segera untuk menghindari risiko lebih lanjut. Prosedur penanganan tumpahan harus mencakup langkah-langkah untuk membersihkan dan mendekontaminasi area yang terkena, serta melaporkan kejadian tersebut kepada pihak yang berwenang jika diperlukan.


Jenis Pelatihan yang Diperlukan

Pelatihan keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk memastikan bahwa semua pekerja memahami dan mudah menerapkan prosedur keselamatan dengan baik. Jenis pelatihan yang diperlukan meliputi pelatihan penggunaan alat pelindung diri, di mana peserta diajarkan cara memakai, melepaskan, dan merawat alat pelindung dengan benar, seperti kacamata, sarung tangan, dan jas laboratorium.

Selain itu, pelatihan penanganan zat kimia berbahaya memberikan pemahaman tentang cara menangani, menyimpan, dan membuang bahan kimia secara aman. Pelatihan prosedur darurat, termasuk evakuasi dan penanganan kebakaran, juga penting untuk memastikan semua orang mengetahui langkah-langkah yang harus diambil dalam keadaan darurat. 

Menerapkan langkah-langkah keselamatan kerja di laboratorium adalah hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan, keselamatan, dan kelancaran operasional. Dengan komitmen pada keselamatan, laboratorium dapat berfungsi sebagai lingkungan kerja yang produktif dan minim risiko.


Ashe Forklift menyediakan berbagai jenis forklift yang handal untuk mendukung kebutuhan bisnis Anda. Kunjungi Ashe Forklift sekarang untuk informasi lebih lanjut dan temukan solusi terbaik untuk usaha Anda!




Postingan Terakhir

Lihat Semua

Comments


Post: Blog2_Post
bottom of page